1.
PENGERTIAN
HPLC
HPLC
adalah metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis
kualitatif dan kuantitatif. HPLC pelarutnya menetes melalui kolom dibawa
pengaruh gravitasi, terdapat pompa yang dapat memberikan tekanan tinggi sampai dengan
400 atm.
HPLC
dibagi menjadi dua yakni:
a) Fasa
normal ►jika fasa diamnya lebih polar dibandingkan dengan fasa geraknya.
b) Fasa
terbalik►jika fasa diamnya kurang nonpolar disbanding dengan fasa geraknya
2. JENIS-JENIS HPLC
HPLC
pada umumnya memiliki jenis kromatografi:
a) Kromatografi
adsorbs ►fasa diam: silica
b) Kromatografi
fase terikat ► fasa gerak: hodrokarbon-hidrokarbon nonpolar seperti
oktadesilsilana, oktasilana, dan fenil. Dan fasa diamnya : oktadesilsilan
ODS/C18)
c) Kromatografi
penukar ion ► fasa diam : resin
Digunakan pelarut campuran misalnya
air-alkohol dan pelarut organik. Fasa Gerak : air, retensi puncak dipengaruhi
oleh kadar garam.
d) Kromatografi
pasangan ion
e) Kromatografi
eklusi ukuran ► untuk menganalisis senyawa dengan berat molekul ≥ 2000 dalton.
Fasa diam : silica/polimer
f) Kromatografi
afinitas ► fasa diam : mengandung gugus-gugus molekul yang dapat menyerap
sampel terkait muatan/sterik
3. PRINSIP KERJA HPLC
Adalah
pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya alatnya terdiri dari kolom sebagai
Fasa Diam dan larutan tertentu sebagai Fasa Gerak.
Prinsip
kerja HPLC ialah dengan bantuan pompa
fase gerak cair dialirkan melalui kolom menuju detector. Cuplikan dimasukkan ke
dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikkan. Di dalam kolom terjadi
pemisahan komponen-komponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi
antara solute-solut terhadap fase diam.
Solut-solut
yang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu.
Sebalikya, solute-solut yang kuat berinteraksinya dengan fase diam maka solute
tersebut akan keluar kolom, dideteksi oleh detector kemudian direkam dalam
bentuk kromatogram kromatografi gas. Seperti pada kromatografi gas, jumlah peak
menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Komputer dapat digunakan untuk
mengontrol kerja system HPLC dan mengumpulkan serta mengolah hasil data
pengukuran HPLC.
Urutan
skala kepolaran:
Golongan
fluorocarbon < golongan hidrokarbon < senyawa terhalogenasi <golongan
eter< golongan ester < golongan keton < golongan alcohol < golongan
asam
4. JENIS HPLC BERDASARKAN
KEPOLARAN FASA DIAM DAN FASA GERAK
a. HPLC
Fasa Normal
► fasa diamnya polar dan fasa
geraknya nonpolar. Fasa diam : silica. Fasa gerak : heksana atau I – propileter
b. HPLC
Fasa Terbalik
► fasa diamnya nonpolar dan fasa
geraknya polar. Fasa gerak : air, methanol atau asetonitril
Fasa
diam yang paling banyak digunakan adalah Oktadesilsilan (ODS atau C18). Fasa
gerak adalah campuran methanol atau asetonitril dengan air atau dengan larutan
Buffer. Peranan pH untuk solute sangat penting karena kalau pH fasa gerak tidak
diatur maka solute akan mengalami ionisasi atau protonasi. Terbentuknya
ionisasi menyebabkan melemahnyaikatan fasa diam karena yang mengalami ionisasi
akan terelusi lebih cepat.
5.
INSTRUMENT
HPLC
Instrumentasi HPLC
pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, alat untuk memasukkan
sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak,
dan suatu komputer atau integrator atau perekam.
Diagram skematik sistem kromatografi cair seperti ini :
Diagram skematik sistem kromatografi cair seperti ini :
a. Wadah
fasa gerak ( Reservoir )
Keadaan wadah fasa gerak harus
bersih dan lembam ( inert ). Wadah fasa gerak ini biasanya dapat menampung 1
hingga 2 liter pelarut. Fasa gerak yang akan digunakan harus dideggasing (
penghilangan gas ) yang ada pada fasa gerak. Karena dengan adanya gas pada fasa
gerak akan menyebabkan detektor terganggu maka akkan mengacaukan hasil
analisis. Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik (komposisi fasa gerak
tetap selama elusi) atau dengan cara bergradien (komposisi fasa gerak berubah
ubah selama elusi).
b. Pompa
Pompa yang digunakan sama halnya
seperti wadah fasa gerak yaitu harus inert terhadap fasa gerak. Biasanya bahan
yang digunakan untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, Teflon, dan batu
nilam. Tekanan dari pompa sebaiknya bertekanan
5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mL/menit.
Tujuan dari pompa ini agar fasa gerak dapat berlangsung secara tepat, konstan,
dan bebas dari gangguan. Ada dua jenis
pompa dalam HPLC :
1. Pompa
dengan tekanan konstan
2. Pompa
dengan aliran fasa gerak yang konstan
c. Tempat
Injeksi
Sampel yang akan dimasukan dalam
kolom akan diinjeksi melalui injektor.Volume sampel yang diinjeksi 20-500µL. Ada
tiga tipe injector yaitu stop-flow,septum,Loop Valve.Sampel-sampel cair dan
larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase gerak yang mengalir di bawah
tekanan menuju kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan
karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop)
internal atau eksternal.
Posisi pada saat memuat
sampel
Posisi pada saat menyuntik sampel
Syarat-syarat injektor yang baik:
1. Dapat
memasukan sampel kedalam kolom dalam bentuk sesempit mungkin
2. Mudah
digunakan
3. Keberulangan
tinggi
4. Dapat
bekerja walaupun ada tekanan balik
d. Kolom
Kolom merupakan tempat dimana fasa
diam untuk berlangsungnya proses pemisahan solute.
Kolom adalah tabung yang dikalibrasi lurus ang
panjangnya antara 3 dan 15 cm dan pada dinding b glan dalam kadang-kadang
dilapisi dengan material inert seperti kaca atau PEEKÂ @. Kolom bisa terbuat
dari sejenis plastik disebut cartridge, atau terbuat dari stainless steel.
Stainless
Steel
Kolom pada Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(KCKT/HPLC) merupakan bagian yang sangat penting, sebab pernisahan
komponen-komponen sampel akan terjadi di dalam kolom.
Kolom dapat dibedakan menjadi dua:
1. kolom analitik : Diameter dalam
2-6 mm.Panjang kolom tergantung pada jenis
material pengisi kolom.
material pengisi kolom.
2. Kolom preparative : Umumnya memiliki
diameter 6 mm atau lebih besar dan panjang kolom 25-100 cm.
Jenis kolom berdasarkan ukuran :
Jenis-jenis kolom HPLC
Jenis kolom
|
Panjang (cm)
|
Diameter (mm)
|
dp (gm)
|
Konvensional
|
10 -20
|
4,5
|
10
|
Microbore
|
10
|
2,4
|
5
|
High Speed
|
6
|
4,6
|
3
|
Pemilihan Kolom
• Ada beberapa cara yang dapat
digunakan yaitu .
1.
Tetapkan Tujuan
Pernisahan Anda. Tentukan apakah aplikasi Anda membutuhkan resolusi tinggi,
waktu analisis singkat,maksimum sensitivitas, waktu hidup kolom yang panjang,
biaya operasi yang rendah, atau faktor penting lainnya.
2.
Menyamakan kolom yang
digunakan untuk analit lain yang serupa
3.
Mendapatkan informasi
dari pustaka
Mekanisme Kerja di Dalam Kolom
Didalam kolom terjadi pemisahan
kompenenkomponen campuran karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut
terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam
akan keluar dari kolom terlebih dahulu, sebaliknya solutsolut yang kuat
interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih lama
Penggunaan Kolom
Banyak faktor harus diperhatikan di
menggunakan kolom, agar kolom dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang
relatif panjang. Faktor-faktor yang harus diperhatikan tersebut seperti:
1. Kualitas Pelarut
2. Larutan Pencuci Kolom
3. Pelarut untuk menyimpan kolom
4. Penggunaan pre coloum
Hal-hal Iain yang perlu
diperhatikan yaitu pengeluaran gas ('de-gas') dengan menarik gelembung udara
dari dalam media dengan menggunakan peralatan pompa vakum.
Pelarut untuk menyimpan kolom
Umumnya jenis pelarut yang
digunakan untuk menyimapan kolom harus disesuaikan dengan jenis kolomnya.
Sebagai contoh :
1. Kolom
penukar ion disimpan dalam metanol atau air. Metanol lebih disukai karena dapat
mencegah pertumbuhan bakteri.
2. Kolom
fasa terikat tak polar disimpan dalam metanol. Asetonitril tidak dianjurkan
untuk dipakai di sini karena selain harganya mahal, asetonitril ini dapat
terurai membentuk pengotor pada kolom.
3. Kolom
fasa terikat polar disimpan dalam heptana atau metanol.
4. Kolom
silika disimpan dalam heptana.
Di dalam penyimpanannya jangan
sekali-kali kolom dibiarkan kering. Pada kolom yang kering dapat terjadi
kekosongan karena paking kolom dapat mengkerut dari dinding kolom atau karena
pengerutan paking kolom itu sendiri.
e. Detektor
Suatu detector dibutuhkan untuk
mendeteksi adanya komponen sampel didalam kolom ( analisis kualitatif) dan
menghitung kadarnya (analisis kuantitatif).
Karakteristik Detektor HPLC :
1. Absorbsi
UV maksimum sensitifitasnya 2 x 10-16
2. Absorbsi
IR maksimum sensitifitasnya 10-6
3. Flourometri
maksimum sensitifitasnya 10-11
4. Indek
Bias maksimum sensitifitasnya 1 x 10-7
5. Konduktometri
maksimum sensitifitasnya 10-8
6. Spektrometri
Massa maksimum sensitifitasnya 10-10
7. Elektrokimia
maksium sensitifitasnya 10-12
Komentar
Posting Komentar
untuk mengomentari gunakan kata-kata baik